BARRU - Kapal Kayu Nur Aisyah Bilqis yang berlayar dari pelabuhan Awerange, Kecamatan Soppeng Riaja, Kabupaten Barru menuju ke Bone mengalami kecelakaan diwilayah perairan Barru, sejak 3 hari yang lalu.
Kapal pengangkut kayu tersebut menurut informasi mengalami patah pada kemudi dan jangkar terlepas sehingga kapal tersebut mulai hanyut dan terseret ombak dan arus laut.
Melihat situasi itu, sang Kapten melakukan kontak dengan pihak Pemerintah Kabupaten Barru untuk meminta pertolongan.
Merespon hal tersebut, Sekda Barru Abustan bergerak cepat dengan meminta bantuan ke Basarnas Parepare untuk melakukan proses evakuasi terhadap seluruh ABK Kapal.
"Saat ini, kita fokus kepada keselamatan seluruh ABK Kapal. Untuk itu, kita upayakan bagaimana mengevakuasi para ABK Kapal ke daratan", kata Abustan yang memantau secara langsung proses persiapan sampai proses evakuasi, Jumat dini hari (21/1/2022) sekira pukul 01.32 Wita.
Tidak berselang lama, Basarnas Parepare bersama BPBD Barru dan Polres Barru berhasil mengevakuasi ABK Kapal sekira pukul 03.15 Wita.
Proses evakuasi berlangsung dramatis ditengah hujan dan tingginya gelombang laut yang harus dilalui tim Basarnas untuk menuju kelokasi Kapal kecelakaan tersebut.
Dari 7 ABK yang berada di kapal itu, 2 orang berhasil dievakuasi, sementara 5 orang lainnya memilih bertahan dan membuat pernyataan menolak dievakuasi oleh tim Basarnas.
"Hanya dua ABK yang berhasil kami evakuasi, sementara Kapten dan 4 ABK lainnya enggan meninggalkan kapalnya. Kapten kapal hanya meminta jangkar. Kelimanya membuat dan menandatangi peryataan untuk tidak mau dievakuasi", kata Dadang pimpinan tim Basarnas Parepare.
Sementara itu, Plt. Kepala BPBD Barru, Andi Djalil Mappiare mengatakan bahwa untuk sementara proses evakuasi dihentikan karena Kapten kapal beserta 4 ABK nya menolak untuk dievakuasi.
"2 ABK yang telah dievakuasi ini, kita bawa ke Gedung Bola Sobae. Kita akan terus berkoordinasi terkait perkembangan selanjutnya", kuncinya.
(Ahkam)